Carl Rehnborg menyebut senyawa tumbuhan sebagai gabungan factor makanan (Assciated food factors). Dalam ilmu nutrisi modern, senyawa ini dikenal sebagai senyawa fitokimia (Phytochemicals), atau senyawa tumbuhan. Oleh Nutrilite senyawa tumbuhan itu dinamakan sebagai PHYTOFACTORS yang merupakan inti produk Nutrilite yang luar biasa.
Dengan memisahkan tanaman dari air dan seratnya, terbentuklah konsentrat tanaman yang mengandung vitamin, gabungan mineral sari tumbuhan, antioksidan, serat, dan banyak lagi senyawa lain yang terbukti sangat bermanfaat bagi kesehatan.
Berikut ini adalah Proses pengolahan produk Nutrilite dari tanaman sampai menjadi produk akhir.
1. Ladang Pertanian, tanaman yang digunakan sebagi bahan baku Nutrilite ditanam sampai siap dipanen, Nutrilite menggunakan teknologi pertanian secara alami
NUTRILITE mempunyai keyakinan bahwa, pengolahan tanaman dengan menggunakan cara-cara pertanian alami akan menghasilkan produk dengan kualitas yang lebih baik dibandingkan penggunaan bahan-bahan kimia. Karenanya selama penanaman, Nutrilite tidak menggunakan pestisida, herbisida maupun pupuk kimia.
Sebagai pengganti pestisida, digunakan serangga seperti kepik lady bird dan belalang sembah. Penggunaan burung hantu digunakan untuk memberantas tikus, Nutrilite juga menggunakan cacing tanah Mesir, pupuk kompos dan pupuk kandang untuk menyuburkan
tanah. Serat tanaman yang tidak dapat digunakan juga dimanfaatkan sebagai pupuk alami.
2. Pemanenan, tanaman yang sudah siap dipanen dengan menggunakan mesin panen yang dapat memisahkan bagian tanaman yang bergizi dari bagian lainnya
3. Pengeringan, dilakukan dengan menggunakan alat dehydrator, dengan menggunakan suhu tinggi
4. Penghancuran, proses penghancuran dilakukan dengan menggunakan bagian awal mesin ekstraksi untuk menghasilkan bubuk kasar
5. Penyaringan, bahan yang sudah dihancurkan masuk ke mesin screw press tempat pemisahan serat dari cairan bergizi tinggi.
6. Penguapan, Ekstrak cairan dikirim ke mesin pengering (evaporator) untuk diproses menjadi konsentrat. Proses pembuangan air dilakukan sampai kadar air tinggi 10%.
7. Pengeringan, Bahan konsentrat cair dibuat menjadi konsentrat akhir dengan kadar air kurang dari 5%
8. Pencampuran konsentrat, Berbagai macam konsentrat tanaman dan dicampur menadi konsentrat inti, misalnya konsentrat AWP yang terdiri dari Alfalfa, selada air (watercress) dan parsley
9. Konsentrat Inti siap diolah menjadi produk akhir berbentuk tablet dengan mencampurkan konsentrat dengan berbagai bahan lainnya, misalnya bahan pembuat tablet gilserin, gelatin dan bahan lainnya. (khusus bagi negara-negara yang penduduknya mayoritas muslim, dipilih gelatin sapi)
10. Produk akhir , Produk berupa tablet dan softgel dikemas dan diberi label, siap untuk dipasarkan
Proses Pembuatan Produk Nutrilite
Posted by Admin
-
-