Lahan Organik Nutrilite

Posted by Admin - -

Lahan Organik NutriliteNUTRILITE yang berbasiskan "Best of Nature" mempunyai keyakinan bahwa, pengolahan tanaman dengan menggunakan cara-cara pertanian alami akan menghasilkan produk dengan kualitas yang lebih baik dibandingkan penggunaan bahan-bahan kimia. Karenanya selama penanaman, Nutrilite tidak menggunakan pestisida, herbisida maupun pupuk kimia.

Sebagai pengganti pestisida, digunakan serangga seperti kepik lady bird dan belalang sembah. Penggunaan burung hantu digunakan untuk memberantas tikus, Nutrilite juga menggunakan cacing tanah Mesir, pupuk kompos dan pupuk kandang untuk menyuburkan tanah. Serat tanaman yang tidak dapat digunakan juga dimanfaatkan sebagai pupuk alami.

Percobaan untuk pengembangan tanaman dilakukan di tempat penelitian pada area terbuka yang cukup luas. Di samping itu, dilakukan juga percobaan terhadap bibit tanaman dan hirida di dalam rumah kaca yang terdapat dipusat penelitian. Di tempat ini para ahli agronomi mengevaluasi berbagai spesies tanaman untuk memisahkan unsur tanaman bergizi tinggi yang penting bagi kesehatan.

Penelitian ini bertujuan untuk mencari jenis tanaman yang dapat digunakan sebagai konsentrat dalam produk-produk Nutrilite.

Kombinasi antara penggunaan bahan baku alami, teknologi canggih, standar mutu yang tiggi serta komitmen untuk terus menerus melakukan penelitian dan pengembangan terhadap bahan baku dan produk memungkinkan Nutrilite tetap sebagai produsen penghasil makanan tambahan dengan hasil penjualan tertinggi di dunia sejak tahun 1996 sampai saat ini.

Sistem pertanian organik :
1. Mengikat nitrogen ke dalam tanah
Tanaman jenis kacang-kacangan ditanam di lahan untuk mengikat nitrogen ke dalam tanah yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman.

2. Menggemburkan tanah dengan cacing mesir.
Penambahan unsur organik ke dalam tanah untuk meningkatkan kesuburan tanah. Membiarkan cacing tanah bekerja di dalam tanah sehingga akar tanaman dapat menjangkau lebih luas.

3. Menutup dengan lembaran plastik.
Setelah ditutup dengan lembaran plastik, tanaman kacang-kacangan layu terkena matahari dan dapat digunakan sebagai kompos.

4. Menumbuhkan tanaman bahan baku.
Ketika tanah gembur sudah siap,tanaman bahanbaku mulai ditanam menggunakan irigasi air bawah tanah.

5. Melindungi tanaman secara alami.
Larva kepik ladybird ,belalangsembah, elang serta burunghantu membantu melindungi tanaman dari hama serangga,burung maupun pengganggu lainnya.

6. Memanen pada tahap yang tepat.
Berbagai macam tanaman dipanen pada tahap ketika tanaman mengandung nilai gizi tinggi. Hanya bagian tertentu dari tanaman yang mengandung nilai gizi yang dikumpulkan.

7. Menggunakan domba untuk membersihkan lahan.
Sekumpulan domba digembalakan untuk menggemburkan tanah kembali setelah panen.

8. Membiarkan tanah tetap subur saat masa tandus.
Setelah masa tanam dan panen selama 3-4 tahun,lahan dibiarkan tandus selama 1 tahun(diistirahatkan). Tujuannya adalah agar tanah dapat terisi dan terpelihara kembali kesuburannya.